Penemu
metode ini sendiri adalah Eratosthenes yang berasal dari Cyrena, pantai selatan
Laut Tengah dan hanya beberapa tahun lebih muda dari Pythagoras. Metode
saringan digunakannya untuk mencari semua bilangan prima yang kurang dari suatu
bilangan tertentu. langsung saja, penulis akan menjelaskan cara atau metode
tersebut.
Untuk mempermudah kita akan
cari semua bilangan Pythagoras yang kurang dari 20, jawabannya tentu
teman-teman sudah tahu, ya, 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, dan 19. tetapi sekarang
akan kita coba cari menggunakan metode saringan ini.. berikut caranya:
1. Tuliskan
sederet bilangan yang kurang dari bilangan yang disebutkan (dalam hal ini yg
kurang dari 20)
2. Dimulai
dari angka terdepan kemudian meloncat sebanyak bilangan tersesebut dan setiap
bilangan yang terpilih dicoret, contoh kita pilih 2,
loncat dua
kali ke 3 kemudian ke 4, maka bilangan 4 harus dicoret. loncat 2x ke bilangan
6, maka bilangan 6 juga harus dicoret. loncat kembali 2x ke bilangan 8, maka
bilangan 8 dicoret, demikian seterusnya, hasilnya akan seperti gambar berikut
3. Pilih
bilangan berikutnya setelah angka pertama yang tidak dicoret, dalam hal ini
angka 3. kemudian loncat kembali sebanyak bilangan tersebut dan setiap bilangan
yang terpilih dicoret seperti gambar berikut:
4. Pilih
kembali bilangan berikutnya yang tidak dicoret, kemudian locat kembali dan
coret bilangan terpilih sampai selesai. hasilnya kan seperti gambar berikut:
5. Demikian
seterusnya sampai tidak ada lagi bilangan yang tidak dapat dipilih. hasinya
seperti gambar berikut:
6.
Bilangan-bilangan yang dipilih tadi (dalam hal ini yang dilingkari) adalah
bilangan-bilangan prima yang kita cari. jadi semua bilangan Prima yang
kurang dari 20 adalah
2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, dan 19
Demikianlah
Eratosthenes mengenalkan metodenya. dalam perkembangannya untuk menderet
bilangan-bilangan yang kurang dari 20 cukup ditulis yang ganjil saja, dan
dimulai dari angka 3 untuk menghemat waktu. Hal ini dikarenakan bilangan genap
selalu dicoret karena merupakan kelipatan 2.
contoh kita akan cari semua bilangan prima kurang dari 100, maka kita deret bilangan-bilangan ganjil kurang dari 100 dimulai dari 3, kemudian lakukan langkah di atas. Jika teman-teman teliti maka hasilnya seperti gambar berikut:
contoh kita akan cari semua bilangan prima kurang dari 100, maka kita deret bilangan-bilangan ganjil kurang dari 100 dimulai dari 3, kemudian lakukan langkah di atas. Jika teman-teman teliti maka hasilnya seperti gambar berikut:
Dalam
perkembangan berikutnya metode ini tidak pernah dipakai lagi karena kurang
efektif dan para ahli lebih ingin mengetahui berapa banyak bilangan prima yang kurang
dari bilangan-bilangan tertentu dari pada mencari bilangan-bilangan tersebut.
Meskipun metode ini tergolong primitif dan biasa saja, namun sebagai salah satu
Mathematician wajib bagi kita untuk setidaknya melestarikan, bahwa pernah ada
suatu metode yang cukup brilian pada masanya untuk mencari bilangan prima.
Untuk mempermudah sobat dalam memahaminya, saya sediakan file Word nya. Silahkan di unduh.
Download
Untuk mempermudah sobat dalam memahaminya, saya sediakan file Word nya. Silahkan di unduh.
Download
0 comments:
Post a Comment